Saturday, November 27, 2010

Sop Buntut / Oxtail

 Awal kenal dengan jenis makanan sop Buntut ini  bermula dari dengar berita burung yg bilang bahwa sop buntut di hotel Borobudur ga ada yg nandingin.. kalau ga salah jaman itu masa sma & Diskotik Musro lagi hot2nya .. Berhubung saat itu saya masih sekolah..otomatis lah ga punya duit untuk ke resto sendiri.. jadi pas tante saya menawarkan untuk ikut ketemuan dgn teman sekolahnya di hotel Borobudur.. saya dgn sigap bilang mau banget. Kebetulan pula undangannya untuk makan malam, Perfect banget kan tuh!!..Nah, disitu lah saya merasakan sop buntutnya hotel Borobudur yg terkenal itu.
Ternyata rumor tersebut memang benar adanya.. susah untuk menggambarkannya tapi yg pasti rasanya lezat dan membuat anda  tidak akan melupakan begitu saja makanan yang baru anda makan.
Rasanya mulai sejak saat itu saya selalu menyukai sop buntut. Sejak mulai bisa memasak..saya mencoba membuat sop buntut yg enak, lezat tapi ga susah diingat resepnya. 
so here is the ingredient of my SOP BUNTUT


Bahan :
Buntut Sapi muda
1 Stalk Celery
3 pcs clove ( cengkeh )
2 Wortel
1 big Tomat
3 garlic
1 Onion ( bawang bombay )
1 cube Bouillon ( beef or chicken Broth )
2 ltr watter
1 tbs vegie oil 
Salt / Pepper
* kapulaga ( optional )

Cara buat :
panaskan minyak, masukkan irisan  bawang bombay tunggu hingga layu lalu masukkan bawang putih... angkat & sisihkan sebentar sebelum dimasukkan ke dalam panci daging.
Didihkan air, lalu masukkan daging Buntut kedalamnya..
Cut in dice the Cellery stalk lalu masukkan ke dalam panci rebusan daging buntut
Cut the tomat in 4.. masukkan ke dalam panci rebusan daging buntut
massukkan bouillon ke dalam rebusan.
Setelah rebusan berada di atas api selama 1 jam.. masukkan Wortel yg sudah di potong.
kecilkan api & masak sekitar 2.5 jam lagi. tergantung ke lembutan dagingnya..semakin lama di masak daging akan lebih empuk.






Thursday, November 4, 2010

Kota Benteng *Medieval Carcasonne*


Membicarakan tempat wisata di Perancis pasti  tak ada habisnya, apalagi wisata ke istana istana jaman dahulu yang banyak tersebar dimana-mana. Sungguh suatu negeri yang kaya akan budaya dan sejarah .  Jadi mikir seharusnya negara kita Indoensia juga bisa mengembangkan potensi yang ada di dalamnya.  saya yakin sekali negeri kita Indoensia tak kalah indahnya dengan negara  penggemar croisant ini.

Salah satunya adalah Kota Carcasonne, terletak di sebelah barat  daya Perancis, 80 km dari Toulouse, kira-kira 1 jam 20 menit berkendaraan mobil ditempuh dari kota Toulouse.

Jika akan mengunjungi tempat wisata ini ada dua alternatif jalan yang bisa dipakai dari Toulouse ditempuh melalui jalan Toll lalu keluar di sortie east ( pintu timur ) sebelum keluar jalan tol, kita bisa berhenti sebentar  di tempat pemberhentian selain untuk beristirahat sejenak juga bisa untuk mendapatkan pemandangan yang sangat indah untuk di abadikan dengan camera. 


Alternatif kedua adalah melewati jalan biasa ( Route Nasional ). Jalan yang bebas biaya toll ini  bedanya  hanya  45 menit dibandingkan dengan jalan Tol. Perbedaannya yang utrama dikarenakan jalan ini banyak melalui desa-desa kecil  dan jika memasuki desa2 kecil, kecepatan mobil juga cuma bisa 50km/jam. Belum lagi banyaknya lampu merah &  persimpangan ( Rond point ) yang harus di lalui. Jadi saran saya alternatif terbaik adalah jalan Tol. Tapi jika anda memang memilih untuk menikmati desa desa kecil di sepanjang jalan menuju Toulouse, silahkan saja mengambil jalur ini.

Mengapa dinamakan Medieval Carcasonne? karena bangunan ini di bangun di abad ke XI-XIII. Lokasinya yang agak tinggi sempat di jadikan pusat pertahanan para raja-raja ketika perang agama antara  pemeluk agama Cathare & Orthodok katolik. Bangunan yang kokoh tapi Elegan.
Bisa disebutkan bahwa pengunjung Carcasonne setiap tahunnya mencapai ratusan ribu dari seluruh mancanegara. Tidak aneh jika anda akan mendengar berbagai bahasa yang berbeda disini. Memasuki kawasan ( La Cite ), kita bisa parkir di tempat yang telah di sediakan. Letaknya di samping tembok besarnya kokoh.

                                                                                             Cathedrale Saint Nazaire
Dengan Tembok besar dan adanya jarak pemisah yang luas di  sekelilinginya. Kota ini cukup berangin & dingin di bulan-bulan Maret-Mai. Didalam tembok besar ini terdapat sebuah desa, yang penduduknya bermata pencaharian dari turis-turis yang berdatangan. Disini juga bisa ditemui restaurant-restaurant yang saling berdekatan letaknya. Selain menyajikan makanan local ( seperti Casoulet ) , mereka juga menyediakan makanan international yang beraneka ragam dengan harga yang  cukup masuk akal.
Didalam tembok kokoh ini juga terdapat Istana  megah ( Chateau Comtal ) yang Sayangnya istana tersebut boleh di bilang hampir kosong ( akibat perang/waktu  banyak barang yg terbakar/rusak). Jangan juga di lupakan sebuah gereja  besar dan megah yang mempunyai jendela kaca besar berhias aneka ragam warna . Jendela ini jika di lihat dari dalam, sewaktu terkena pantulan sinar matahari akan menampilkan pantulan yang mempesona.( Bangunan ini dulunya bernama Cathedrale Saint Nazaire yang berubah menjadi Basilica Saint Nazaire sejak sang Paus pindah dari tempat ini )
Chateau Comtal
Beberapa Restaurant/ cafe & toko-toko penjual souvenir lokal bisa  anda temui sepanjang pintu masuk. Jika anda telah membawa bekal sendiri, Anda bisa menemui kursi kayu panjang ataupun kursi yang terbuat dari batu tepat di dekat restaurant ataupun gereja/istana yang dilindungi oleh beberapa pohon rindang.Sehingga penggunjung agak terlindungi dari udara panas di musim panas.



Di setiap sudutnya tembok kokoh ini masing-masing mempunyai nama tersendiri seperti La Porte Narbonaise( Pintu arah Narbonne ), La Porte de Rodez, La Porte D'aude.

La porte Narbonaise
La porte de Rodez
    La porte D'aude
 Jika anda mulai lelah menjelajahi setiap sudut kota tua ini, kamu juga bisa hanya duduk sambil menikmati pemandang keluar tembok yang berisi jajaran atap2 rumah rumah tipikal rumah Perancis daerah selatan.  Seperti photo-photo dalam post card bedanya anda menikmatinya secara langsung.
Tempat ini juga termasuk dalam daftar UNESCO sejak tahun 1997.Walau pengunjungnya mencapai ribuan orang setiap minggunya, tapi kota ini kebersihannya patut di acungi jempol.Tidak terlihat kotoran hewan di tengah jalan ataupun sampah bertebaran.
Tidak ada salahnya anda menjadikan kota tua dari jaman Medieval yang luas dan megah menjadi tempat persinggahan jika anda sedang berada di wilayah Barat Daya Selatan Perancis.